1) CARA
KERJA MONITOR LED
LED atau Light Emitting Diode
LED adalah
dioda yang dapat mengeluarkan cahaya. Karena kemampuannya itu maka LED lebih
sering dipakai sebagai indikator dalam suatu alat. Ingin mengetahui lebih dalam
lagi ??? Pembahasannya akan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami maka
Ikuti terus tutorial ini.
Prinsip kerja LED
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet.
Cara Kerja LED
Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana kita dapat membedakan kutup-kutupnya ?? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.
Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.
Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.
Dan
bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?Prinsip kerjanya masih
sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada beberapa cara yang berbeda untuk
menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik adalah mengecek pada
datasheet.
Bagaimana
dalam memilih resistor ?Mengapa kamu memerlukan resistor yang dirangkai seri
dengan LED ? Karena tidak ada pengatur kuat arusnya ! LED akan terbakar jika
tanpa resistor.
Arus
menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang pula
LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 – 20 mA. Ketika arus melewati
sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada
arus juga. Jadi begitulah gunanya sebuah resistor.Kemudian, Lihatlah datasheet
sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat beberapa grafik.
Terlebih
dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang diinginkan dan
pakailah grafik ini untuk menentukan arus yang diperlukan. Sebagai contoh, Kita
memilih intensitas luminous ( tingkat terang gelap sebuah LED ) sebesar 1,
diketahui bahwa arus sebesar 20 mA yang diperlukan.
Ini bearti
bahwa arus 20 mA harus melewati LED untuk mendapatkan terangnya LED sebesar 1.
Sekarang, kita dapat menghitung jatuh tegangan pada LED berdasarkan arus yang
diketahui. Lihatlah grafik sebelah kiri pada 20 mA. Sekarang kamu tahu bahwa
jatuh tegangannya sebesar 1,85 V. Ketahuilah bahwa jatuh tegangan pada LED
tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu (disebabkan
perbedaan zat kimia pada LED ).
Warna Beda
Potensial
Infrared 1,6
V
Merah 1,8 V
– 2,1 V
Jingga 2,2 V
Kuning 2,4 V
Hijau 2,6 V
Biru 3,0 V –
3,5 V
Putih 3,0 V
– 3,5 V
Ultraviolet
3,5 V
Kemudian,
menentukan berapa tegangan yang digunakan untuk LED. Contohnya, jikakamu
menggunakan regulator 5 V, bearti kamu menggunakan tegangan 5 V. Jika kamu
menggunakan baterei 6 V, bearti tegangan yang digunakan 6 V.
Terakhir,
Gunakan persamaan ini ( berdasarkan hukum Ohm, V = IR )
(tegangan
yang digunakan – jatuh tegangan )/ arus forward = nilai resistor
( 6 V – 1,85
V ) / 0,02 A = 207,5 ohms
LED tidak
begitu sangat sensitif terhadap nilai resistor, Jadi jangan khawatir jika kamu
harus menggunakan resistor dengan toleransi besar.
2)Cara Kerja
Harddisk :
1.
Dilakukan pengaksesan
terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di lokasi sebelah mana informasi
yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk.
2.
Pada proses ini, aplikasi
yang kita jalankan, Sistem operasi, sistem BIOS, dan juga driver-driver khusus
(tergantung pada aplikasi yang kita jalankan) bekerja bersama-sama, untuk
menentukan bagian mana dari harddisk yang harus dibaca.
3.
Harddisk akan bekerja dan
memberikan informasi di mana data/informasi yang dibutuhkan tersedia, sampai
kemudian menyatakan, “Informasi yang ada di track sekian sektor sekianlah yang
kita butuhkan.” Nah pola penyajian informasi yang diberikan oleh harddisk sendiri
biasanya mengikuti pola geometris.
4.
Yang dimaksud dengan pola
geometris di sini adalah sebuah pola penyajian informasi yang menggunakan
istilah silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan, akan ada
permintaan supaya mengirimkan informasi tersebut melalui interface harddisk
untuk memberikan alamat yang tepat (sektor berapa, track berapa, silinder mana)
dan setelah itu informasi/data pada sector tersebut siap dibaca.
5.
Pengendali program yang
ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan apakah informasi yang diminta
sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk (biasanya
disebut cache atau buffer).
6.
Bila sudah oke, pengendali
ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung, tanpa harus melihat lagi
ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang dibutuhkan sudah
dihidangkan di dalam buffer.
7.
Dalam banyak kejadian,
harddisk pada umumnya tetap berputar ketika proses di atas berlangsung. Namun
ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada harddisk memerintahkan
kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka penghematan energi. Papan
pengendali yang ada di dalam harddisk menerjemahkan instruksi tentang alamat
data yang diminta dan selama proses itu berlangsung, ia akan senantiasa siaga
untuk memastikan pada silinder dan track mana informasi yang dibutuhkan itu
tersimpan.
8.
Nah, papan pengendali ini
pulalah yang kemudian meminta actuator untuk menggerakkan head menuju ke lokasi
yang dimaksud. Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat, pengendali akan
mengaktifkan head tersebut untuk melakukan proses pembacaan. Mulailah head
membaca track demi track untuk mencari sektor yang diminta. Proses inilah yang
memakan waktu, sampai kemudian head menemukan sektor yang tepat dan kemudian
siap membacakan data/informasi yang terkandung di dalamnya.
9.
Papan pengendali akan
mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk menuju ke ruang simpan
sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirimkan melalui interface
harddisk menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai dengan
aplikasi atau perintah yang kita jalankan.
3)CARA KERJA MONITOR LCD, LED,
CRT
1. Cara
Kerja Monitor LCD
LCD
merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana LCD terdiri
dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri
adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah lampu. Lampu
Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara kerjanya sebagai berikut : kristal
cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari
beberapa ratus spektrum cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus
spektrum cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau
perubahan arah sinar.
Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling mudah untuk
mengetahui
seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan menampilkan warna hitam di
layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih ada sedikit
cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
LCD bekerja
dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung
sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time
adalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup
rapat (waktu menampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar
(waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin
baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut
ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal
sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur
sangkar yang terlihat seperti persegi.
Sudut
Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas jika
dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat
dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD.
Jika pandangan kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat
lebih gelap atau lebih terang. Inilah yang menjadi salah satu kekurangan /
kerugian monitor LCD.
2) CARA KERJA MONITOR CRT
Alignment (penempatan)
yang presisi pada sinar elektron merupakan hal yang penting: Sebuah deviasi
yang kecil saja dapat menyebabkan fosfor yang salah tertembak sehingga
menghasilkan gambar yang buram. Elektron diarahkan dengan dua cara. Pertama
sebuah deflection yoke–sebuah kumparan kawat yang menciptakan sebuah medan
magnet–mengarahkan elektron tersebut ke bagian belakang dari muka tabung, dan
menyebabkan sinar tersebut berjalan melintang dari atas ke bawah tabung
tersebut. Yoke tersebut dengan komponen elektronik pendukungnya adalah bagian
yang bertanggung jawab terhadap integritas dari gambar yang tampak di layar.
Sesaat
sebelum elektron tersebut menyentuh fosfor, mereka melalui sebuah shadow mask
atau aperture grille yang terletak sepersekian inci di belakang layar, yang
menyaring tembakan elektron tersebut agar mengenai fosfor yang tepat. Pada
sebuah monitor CRT shadow mask, selembar metal yang memiliki lubang-lubang
mengarahkan elektron yang ditembakkan pada lingkaran fosfor. Pada monitor CRT
aperture grille sinar diarahkan langsung melalui slot diantara kawat vertikal
yang tipis. Pada kedua jenis monitor tersebut, ruang diantara lubang atau kawat
tersebut (yang dikenal sebagai “dot pitch” pada jenis shadow mask dan “grille
pitch” pada jenis aperture grille) menentukan seberapa detail gambar yang
dihasilkan oleh monitor: Secara garis besar, semakin kecil pitch, semakin
presisi penempatan sinar tersebut, sehingga semakin jelas gambar yang
ditampilkan.
Resolusi
sebuah monitor–yang juga berlaku sebagai pengukur tingkat kedetailan yang dapat
ditawarkan oleh sebuah monitor–diukur dengan menggunakan angka pixel dan baris.
Sebagai contoh, pada sebuah monitor CRT dengan resolusi 1024 kali 768, sinar
elektron menyinari 1024 pixel saat melewati tabung secara horisontal dari kiri
ke kanan. Saat mencapai tepi layar, sinar tersebut berhenti dan bergerak ke
baris di bawahnya. Sinar ini akan melakukan proses yang sama terus-menerus
hingga mencapai baris ke 768 dari pixel yang ada di layar. Saat sinar mencapai
baris terbawah, ia akan kembali ke atas dan mulai bekerja kembali. Sebuah
monitor dengan refresh rate 75Hz menyelesaikan 75 kali pekerjaan bolak-balik
dari atas ke bawah selama satu detik! Bila sebuah CRT me-refresh gambar terlalu
lambat, maka Anda akan melihat sebuah flicker atau kedipan di layar yang
dipercayai menyebabkan kelelahan pada mata.
4)PRINTER DOT MATRIXTEKNOLOGI
jenis printer Dot Metrik merupakan printer yang metode pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik yang saling mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang bagus. Menurut sejarahnya jenis printer dot metrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. produsen printer jenis dot metrix yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, espson LX 800 dan lain-lain.
CARA KERJA
Dot Matrix mengacu pada cara printer menciptakan karakter atau gambaran di
atas kertas. Ini dilaksanakan oleh beberapa jarum/pin kecil, yang dibariskan
dalam suatu kolom, membentur suatu pita tinta memposisikan antara pin dan
kertas, menciptakan titik pada kertas itu. Karakter disusun atas pola itik
dengan menggerakkan printhead secara menyamping ke seberang halaman dalam
kenaikan yang sangat kecil. Pin/jarum, terdapat di printhead tersebut, dengan
panjang sekitar satu inci dan dikemudikan oleh beberapa pendorong memaksa masing-masing
pin menitik/menjepit pita tinta dan menutupi kertas pada suatu waktu tertentu.
Kekuatan pada pendorong ini datang dari tarikan yang magnetis dari gelang kawat
kecil ( solenoid ) yang diberi tenaga pada situasi tertentu, tergantung pada
karakter yang akan dicetak. Pemilihan waktu isyarat mengirim kepada solenoid diprogramkan
ke dalam printer untuk masing-masing karakter, dan menterjemahkan dari
informasi yang dikirim oleh computer karakter yang mana untuk dicetak.
PRINTER LASER
TEKNOLOGISecara umum cara kerja printer laser warna adalah menggunakan prinsip rekaman electrophotographic untuk membentuk gambar penuh warna di atas media cetak. Sistem terdiri dari sebuah Drum dan sebuah developing unit untuk masing-masing warna(cyan, magenta, yellow dan black / CMYK) dan menempatkan gambar toner dari masing-masing warna ke atas media cetak dengan perantara sebuah transfer belt untuk menghasilkan hasil cetak penuh warna
PRINSIP CARA KERJA
Proses cetak printer laser warna melalui beberapatahapan seba gai berikut :
1. Charging
Charge Roller dari Imaging Unit diisi dengan muatan negatif oleh High Voltage Power Supply (HVPS) dan terus-menerus kontak dengan permukaan Drum untuk memberikan muatan negatif yang merata diatas permukaan Drum yang berputar dengan kecepatan konstan. Hal ini terjadi secara bersamaan
untuk semua warna CMYK.
2. Exposure
Unit Laser akan memancarkan sinar laser yang diatur oleh image data dari Image Processor Board. Pancaran sinar laser diarahkan ke permukaan Drum melalui sistem yang terdiri dari lensa dan cermin.Oleh cermin polygonal yang dapat berputar, sinar laser diarahkan ke permukaan Drum dari ujung ke ujung secara axial selama ia berputar. Muatan negatif diatas permukaan Drum akan berkurang di tempat yang ditembak dengan sinar laser untuk membentuk image/gambar elektrostatis maya diatas permukaan Drum. Proses ini berjalan bersamaan untuk keempat warna CMYK.
3. Development
Secara elektrostatis toner akan menempel pada gambar elektrostatis maya untuk membentuk gambar nyata diatas permukaan Drum.Toner diumpankan ke Developer menggunakan agitator/pengaduk yang berada di dalam Toner Hoper.Pada area yang belum terkena sinar laser, potensial antara Drum dan partikel toner lebih rendah daripada Developer Roller dengan partikel toner. Pada area yang sudah terkena sinar laser, potensial antara Drum dan partikel toner lebih tinggi daripada Developer Roller dengan partikel toner yang menempel di permukaan Drum.Ketika partikel toner menempel diatas permukaan Drum maka muatan negatif partikel akan mengurangi potensial Drum di tempat tersebut, jadi akan mencegah partikel toner lain yang akan menempel.Proses ini terjadi bersamaan untuk keempat warna CMYK.
4. Primary Transfer
Keempat gambar/image dari masing-masing warna yang terbentuk di permukaan Drum ditransfer ke permukaan Accumulator Belt secara berurutan untuk membentukgambar empat warna secar.Accumulator Belt bersifat konduktif dan menerima muatan positif yang tinggi dari HVPS melalui Transfer Roller. Image/gambar yang bermuatan negatif diatas permukaan masing-masing Drum akan ditarik oleh potensial positif yang sangat kuat dan berpindah ke Accumulator Belt. Selama pemindahan/transfer muatan negatif yang tersisa di permukaan Drum akan dinetralkan oleh muatan positif yang kuat dari Accumulator Belt.
5. Cleaning.
Pembersih Drum terdiri dari sebuah Wiper Blade dan sikat yang akan bersentuhan dengan Drum setelah toner ditransfer ke Accumulator Belt. Sikat pembersih menerima voltase tinggi dari HVPS yang secara elektrostatis memungkinkannya menarik setiap toner yang tersisa di permukaan Drum.
6. Secondary Transfer
Gambar yang terbentuk di permukaan Accumulator Belt ditransfer ke permukaan media cetak/kertas menggunakan voltase dari Transfer Roller. Transfer Roller yang bersifat konduktif menerima muatan positif yang sangat kuat dari HVPS sehingga mauatannya lebih tinggi daripada muatan Accumulator Belt. Karena Transfer Roller terletak dibelakang media cetak, maka gambar diatas Accmulator Belt yang terdiri dari empat warna akan tertarik dan menempel diatas media cetak.
7. Cleaning.
Pembersih Accumulator Belt terdiri dari sebuah Cleaner Blade yang akan bersentuhan dengan Accumulator Belt setelah image/gambar ditransfer ke atas media cetak. Toner yang tersisa diatas Accumulator Belt selanjutnya akan masuk ke Waste
Bin.
8. Fixing
Gambar yang terbentuk oleh toner di permukaan media cetak bersifat tidak stabil dan mudah terhapus. Untuk menyatukan gambar dengan media cetak,maka media cetak harus melewat Fuser Assembly,diantara Pressure Roller dan Heat Roller. Toner akan menyatu dengan media cetak dengan kombinasi antara tekanan dan pemanasan.Prinsip ini berlaku umum pada semua printer laser warna.
PRINTER INKJET
TEKNOLOGI Meskipun printer inkjet massal pertama diproduksi pada 1980-an, itu hanya pada 1990-an bahwa harga turun cukup rendah untuk teknologi yang untuk dibawa ke pasar konsumen massal.. Canon mengklaim telah menemukan apa yang disebut teknologi ‘bubble jet’ pada tahun 1977, ketika seorang peneliti sengaja menyentuh sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi panas dan panas memaksa setetes tinta keluar jarum. Maka mulai mengembangkan metode pencetakan baru printer inkjet telah membuat kemajuan teknologi yang cepat dalam beberapa tahun terakhir.. Pertama,printer tiga warna berhasil membuat pencetakan inkjet warna pilihan yang terjangkau, tetapi sebagai model empat-warna yang superior menjadi lebih murah untuk memproduksi dan menjual, maka luka menjadi standar dan pilihan pengguna.cetak Inkjet memiliki dua manfaat utama dari printer laser: lebih rendah biaya dan kemampuan printer warna-cetak. Tapi sementara printer inkjet adalah harga yang jauh lebih sedikit dari printer laser,mereka sebenarnya lebih mahal untuk menggunakan dan memelihara. Cartridges perlu diubah lebih sering dan dilapisi kertas khusus yang dibutuhkan untuk menghasilkan output berkualitas tinggi sangat mahal. Pada biaya per tingkat halaman, biaya cetak inkjetsekitar 10 kali lebih banyak dari pencetakan laser.
CARA KERJA
Inkjet mencetak, seperti pencetakan laser, adalah prosesnon-dampak. Tinta dipancarkan dari nozel sementaramereka melewati media. Operasi dari sebuah printer inkjet mudah untuk memvisualisasikan: tinta cair dalamberbagai warna yang disemprotkan ke atas kertas dan media lainnya, seperti film plastik dan kanvas, untukmembangun citra. Sebuah print head scan halaman dalam strip horisontal, menggunakan perakitan motor printerbergerak dari kiri ke kanan dan kembali lagi, sementarakertas yang digulung dalam langkah-langkah vertikal, lagioleh printer A strip (atau baris) gambar dicetak, maka kertasbergerak, siap untuk strip berikutnya. Untuk mempercepat, kepala cetak tidak mencetak satu barispiksel dalam setiap pass, tetapi deretan vertikal piksel pada suatu waktu.Untuk printer inkjet kebanyakan, print head memakan waktu sekitar setengah detik untukmencetak strip di halaman. Pada halaman 8 1 / 2 “- lebar khas, print head beroperasi pada 300 deposito setidaknya 2.475 titik di seluruh halaman. Hal ini berarti waktu respon rata-rata sekitar 1/5000th per detikCukup feat teknologi! Dalam masa depan, namun uang muka akan memungkinkan untuk kepala cetak yang lebih besar dengan menembak nozel lebih pada frekuensi yang lebih cepat, memberikan resolusi asli hingga 1200dpi dan kecepatan cetak mendekati orang-orang dari printer laser warna saat ini (3sampai 4 halaman per menit dalam warna, 12 untuk14ppm dalam monokrom) Dengan kata lain,.menurun biaya untuk meningkatkanteknologi.kertasmelalui nozel kecil, seperti menyalakan selang dan mematikan 5.000 kali per detik. Jumlah tinta didorong ke halaman ditentukan oleh perangkatlunak driver cetak yang mendikte yang nozel menembak tetesan, dan kapan Nozel digunakan pada printer inkjet adalah nyaris baik dan pada model awal mereka menjadi mudahtersumbat. Pada printer inkjet modern ini jarang masalah, tapi cartridge berubah masih bisaberantakan di beberapa mesin. Masalah lain dengan teknologi inkjet adalah kecenderungan untuk nodatinta segera setelah pencetakan, tetapi ini juga, telah meningkat secara drastis selama beberapa tahun terakhir dengan pengembangan komposisi tinta baru
Cara
Kerja DVD Player
Cara Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player , karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD.
DVD player mampu menguraikan (decode) data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor Dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker.
Ada tiga komponen yang sangat mendasar dan paling diperlukan untuk sebuah DVD Player, seperti:
1.Motor penggerak putaran piringan yang berfungsi untuk mengontrol setiap gerakan putar dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. Motor ini sangat membantu proses pembacaan trak yang memiliki putaran antara 200 sampai dengan 500 RPM.
2.Sebuah laser dan lensa yang menjadi perangkat utama dalam memfokuskan pembacaan data dari piringan menggunakan penembakan sistem laser , biasanya laser ini sangat kompatibel dengan jenis piringan CD. Kalau CD bekerja pada laser dengan panjang gelombang 780 nanometer, sedangkan untuk DVD pada 635 atau 650 nanometer.
3.Trak mekanik (tracking mechanism) yang merupakan perangkat bantu yang bertugas menggerakkan laser beam mengikuti gerak trak beralur spiral dari setiap piringan. Sistem tracking ini mampu bergerak dengan resolusi tingkat mikron.
Didalam DVD Player terdapat komponen berbasis teknologi komputer yang dikemas dalam blok data berbentuk IC (Integrtated Circuit), dimana salah satunya mengarah ke modul DAC (Digital Analog Converter) yang memang berfungsi untuk menangani data audio dan video, atau bahkan langsung menuju ke komponen dengan format digital, seperti data video digital .
Prinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer , karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua.
Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang biasa disebut bit.
Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD (yus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar